Pages
What they say
List Carian Download
Friday, 28 December 2012
Misteri Angka 7 Di Dalam Al Quran
Misteri Angka 7 Dalam Al-Quran
Banyak
 orang yang tidak percaya bahawa Al-Quran adalah wahyu ALLAH. Tetapi 
ketika ALLAH menentang manusia agar membuat kitab seperti Al-Quran, 
tidak ada satu pun manusia yang mampu. Ya, Al-Quran adalah mukjizat yang
 luar biasa dipandang dari sudut ilmu mana pun. 
Sebagai
 kitab suci yang berlaku sepanjang masa, Al-Quran mengandung berbagai 
mukjizat. Mulai dari mukjizat linguistik, keghaiban, jagat raya, 
perubatan, matematika, dan mukjizat-mukjizat lain yang kesemuanya dapat 
diketahui sesuai dengan kemampuan dan waktu kapan manusia hidup.
Kemukjizatan
 Al-Quran yang mencakup semua bidang ilmu membuat para ilmuwan dari 
berbagai disiplin ilmu berlumba-lumba mengungkapkan keajaiban yang 
terkandung di dalamnya. Mereka berusaha membuktikan bahawa isi Al-Quran 
tidak lekang oleh waktu, sejalan dengan pemikiran manusia dan sesuai 
dengan perkembangan zaman.
 
Tulisan
 ini disarikan dari buku Misteri Angka Tujuh dalam Mukjizat Matematika 
Al-Quran, karya ‘Abd Ad-Da’im Al Kahil. Ia mengulas secara mendalam 
kemukjizatan Al-Quran dalam bidang numerik. Ia membuktikan bahawa semua 
surah, ayat, kata, dan huruf dalam Al-Quran disusun ALLAH secara teratur
 dengan sistem berbasis angka 7 sebagai dalil bahawa ia bersumber dari 
Rabb 7 lapis langit.
 
Angka Istimewa
 
Tidak
 dapat dipungkiri, angka paling istimewa dalam Al-Quran setelah angka 1 
adalah angka 7. Angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas
 ibadah, alam semesta, dan sejarah. Apa rahsia angka ini? Mengapa ia 
disebut berulang-ulang di berbagai tempat dalam Al-Quran?
 
Bagaimana
 alam raya yang luas dengan setiap bahagian, orbit dan 
bintang-bintangnya terikat dan terkait satu sama lain? Dengan 
hikmah-NYA, ALLAH menetapkan hukum-hukum matematik yang tepat untuk 
keterkaitan alam, di antaranya hukum gravitasi. Hukum ini membumi 
mengelilingi matahari dan bulan menelilingi bumi.
 
Sebagaimana
 kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan 
kehidupan di sekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna 
dengan basis angka 7 dalam Al-Quran. Ini menunjukkan keesaan ALLAH dan 
Al-Quran adalah kitabullah.
 
Hikmah
 pemilihan angka 7 sebagai poros penelitian ini adalah banyaknya 
indikasi angka 7 di dalam Al-Quran dan hadiths Nabi, juga pengulangan 
angka ini dalam tatanan yang sangat teratur di Kitabullah yang 
dalil-dalilnya akan dikemukakan. Ketika tahu bahawa tatanan alam semesta
 berbasis angka 7 dan kita menemukan angka ini terulang-ulang secara 
sistematik di dalam kitab suci yang diturunkan 14 abad lalu, kita yakin 
bahawa Pencipta alam raya adalah Yang Menurunkan Al-Quran.
 
Sekarang
 mari kita lihat kehadiran angka 7 di alam semesta. Ketika mencipta 
alam, ALLAH menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi.
 ALLAH berfirman, 
“ALLAH
 lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi. Perintah 
ALLAH berlaku padanya agar kamu mengetahui bahawa ALLAH Maha Kuasa atas 
segala sesuatu dengan ilmu-NYA.” (QS Ath-Thalaq: 12).
 
Bahkan
 atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun 
dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam 
minggu tujuh, jumlah not musik tujuh, jumlah warna tujuh, dan para 
geologi menemukan bahawa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
 
Angka
 7 juga menampakkan kehadiran yang nyata dalam sunnah Nabi. Beliau telah
 menyampaikan banyak sekali hadiths dan angka 7 memiliki “jatah” yang 
besar di dalamnya. Ini menunjukkan urgensi angka ini serta keragaman 
indikasi dan rahsianya.
 
Ketika
 menerangkan hal-hal yang merosak, Rasulullah membatasinya pada tujuh 
hal. Beliau bersabda, “Jauhilah tujuh hal yang merosak.”
 
Ketika
 menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa 
alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azhab pada hari kiamat,
 dan bersabda: 
“Orang
 yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan 
dikalungkan kepadanya azhab dari tujuh bumi.” (HR Bukhari Muslim).
 
Nabi
 menerangkan bahawa ALLAH memerintahkan kita bersujud dengan tujuh organ
 tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh 
tulang.” (HR Bukhari Muslim). Ketika berbicara tentang Al-Quran, beliau 
menyatakan, angka 7 memiliki hubungan yang sangat erat dengan kitabullah
 ini. Beliau bersabda, “Al-Quran diturunkan dengan tujuh huruf.” (HR 
Bukhari Muslim).
 
Ketika
 seorang sahabat meminta Nabi menjelaskan rentang waktu untuk 
mengkhatamkan Al-Quran, beliau bersabda, “Khatamkan Al-Quran setiap 
tujuh hari, dan jangan lebih cepat dari itu.”
 
Demikianlah, angka 7 adalah angka yang paling istimewa dalam hadiths-hadiths Nabi.
 
Angka 7 dalam Kisah-kisah Al-Quran
 
Penyebutan
 angka 7 diulang-ulang dalam kisah Al-Quran. Nabi Nuh menyeru kaumnya 
untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka, 
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana ALLAH menciptakan tujuh langit 
berlapis-lapis.” (QS Nuh: 5).
 
Angka
 7 juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum Nabi Hud yang dikirim 
kepada Qabilah Ad. ALLAH berfirman, “Kaum Ad telah dibinasakan dengan 
angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”
 
Dalam
 kisah Nabi Musa disebut angka 70, yang merupakan kelipatan 7. ALLAH 
berfirman, “Musa memilih 70 orang dari kaumnya untuk waktu yang telah 
Kami tetapkan (QS Al A’raf: 155).
 
Penyebutan
 angka 7 tidak terbatas pada kehidupan dunia, tetapi kita dapatkan juga 
dalam kehidupan akhirat. Kata alqiyamah terulang dalam Al-Quran sebanyak
 70 kali, kelipatan 7. Kata jahanam terulang 77 kali, yang bererti juga 
kelipatan 7. Tentang tujuh pintu jahanam, ALLAH Subhanahu wa Ta’ala 
berfirman, “Ia memiliki tujuh pintu. Setiap pintu untuk golongan 
tertentu dari mereka.” (QS Al-Hijr: 44).
 
Tentang
 azhab ALLAH pada hari kiamat, kita temukan kehadiran angka kelipatan 7.
 ALLAH berfirman, “Tangkaplah dia. lalu belenggulah tangannya ke 
lehernya, lalu masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala, 
lalu belitlah dia dengan rantai yang panjangnya 70 hasta.” (QS 
Al-Haqqah: 30-32).
 
Jangan
 lupa, ALLAH juga menyebut angka 7 ketika mendeskripsikan kata-kataNYA. 
ALLAH berfirman, “Jika pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan 
menjadi tinta, lalu ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, kata-kata 
ALLAH tidak akan habis-habisnya. Sesungguhnya ALLAH Maha Perkasa dan 
Maha Bijaksana (QS: Luqman: 27).
Angka
 7 disebut untuk menunjukkan pahala yang diberikan ALLAH kepada 
orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan-NYA. ALLAH berfirman, 
“Perumpamaan
 orang yang menginfakkan harta di jalan ALLAH seperti sebutir biji yang 
menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada 100 biji. ALLAH 
melipatgandakan bagi siapa yang DIA kehendaki dan ALLAH Maha Luas lagi 
Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah)
 
  
